HIJAB/JILBAB. MEMBAWA
KESYURGA KAH…??
Oleh: Nisfatul Ukhriyani. ZF
Bismillaah…
Ini ditulis karena menurut
ana sangat menarik untuk dibahas..
Berbicara masalah
Hijab/jilbab itu tidak ada ujung dan akhirnya.
Ukhtifillah,. Antunna pasti
sudah pada tahu kan bahwa menutup aurat itu wajib…??. Sudah pada tahu kan
sampai mana batasan-batasan aurat seorang wanita..??. hijab itu yang membedakan
antara wanita biasa dengan wanita sholilah. Karena salah satu cirri-ciri wanita
sholihah yaitu menutupi auratnya dengan benar.
Lalu ada salah satu teman ana
yang bilang, ”Tuh, anak Qurais shihab tidak pake jilbab. Toh belum tentu masuk
neraka”. Ya, ana hanya menanggapi bahwa Qurais shihab adalah tokoh Agama
Kontemporer yang tidak mengaitkan antara Agama dan Negara.
Berangkat dari pernyataan
teman diatas itulah akhirnya tulisan ini dibuat untuk meluruskan kembali apa
yang diperintahkan/diwajibkan Allah untuk seorang wanita. Yang mana hukum
berjilbab itu telah termaktub dalam kitabullah Qur’an surat Al-Ahzab ayat 59
yang berbunyi:
يَا
أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ
يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلا
يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Artinya: “Hai
Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri
orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh
mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena
itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha
penyayang.” (Al-Ahzab:59)
Dari ayat diatas sudah sangat jelas bahwa menutup aurat
itu adalah perintah langsung dari Allah kepada Muhammad terhadap istri dan
anak-anaknya, dan ini bukan hasil rekayasa buatan manusia. Inilah bukti
kecintaan Allah terhadap kaum Hawa agar tidak mudah diganggu oleh
kampret-kampret yang durhaka. Ayat diatas juga menjelaskan bahwa menutup aurat
atau berjilbab itu sampai menutupi dada dan lekuk tubuh tidak Nampak
daripadanya. Sama sekali bukan jilbab yang modis seperti mau bergantung diri,
bukan juga jilbab yang tipis dan transparan, apalagi jilbab model biarawati,.
Bukan itu yang dijelaskan dalam ayat diatas.
Kemudian, siapa-siapa saja sih yang boleh melihat aurat
kita. Coba deh lihat dan baca kemudian hayati Qur’an surat An-Nur ayat 31 yang
berbunyi:
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ
فُرُوجَهُنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ
بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا
لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ
أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي
إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ
أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الإرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ
الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ وَلا يَضْرِبْنَ
بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى
اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya: ”Katakanlah
kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali
yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke
dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka,
atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau
putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau
putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan
mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau
pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau
anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan
kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu
sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.”
(Qs. An-Nur:31)
Lalu, kenapa wanita harus berhijab..?? karena semua tubuh
wanita itu adalah perhiasan yang indah nan molek yang mempesona. Kemudian ada
yang bertanya, “tubuh wanita kan indah, molek dan mempesona. Kenapa tidak
ditampilkan saja, mengapa mesti harus ditutup..?? kalau ditututup kan jadi
tidak kelihatan keindahan dan kemolekannya..??”.(ASTAGHFIRULLAH)
Innalillahi.. Ukhtifillah, ini musibah besar bagi wanita
yang dengan leluasanya menampakkan keindahan dan kemolekan tubuhnya kepada yang
bukan mahramnya atau bahkan kepada khalayak ramai (na’udzubillah). Bukankah
sudah sangat jelas bahwa wanita yang sudah akil baligh itu wajib mengenakan
jilbab…??. Coba perhatikan Hadits Rasulullah ini. Diriwayatkan oleh ‘Aisyah bahwa
Rasulullah telah bersabda:
“bahwa Asma’ binti Abu Bakar menemui
Rasulullah sedangkan ia memakai pakaian tipis, maka Rasulullah berpaling
daripadanya dan berkata kepadanya: “wahai Asma’, sesungguhnya jika wanita telah
mencapai masa haid, tidak baik ada bagian tubuhnya yang terlihat kecuali ini,
“kemudian beliau menunjuk muka dan telapak tangan.” (HR. Abu Daud)
Ukhtifillah, sudah sangat jelas kan apa yang telah
Rasulullah perintahkan kepada Asma’ bahwa ketika seorang wanita sudah akil
baligh maka tidak baik ada bagian tubuhnya yang tampak/terlihat kecuali muka
dan telapak tangan. Lalu kenapa masih ragu juga…?? (Ayo bersegeralah mencari
ridho-Nya)
Lantas, apakah menutup aurat itu hanyalah menutup semua
tubuhnya saja, tapi lekuk tubuh dan tipisnya pakaian itu tidak diperhatikan…??.
Tidak.. ternyata adab berpakaian wanita pun telah terperinci dengan jelas dalam
kajian kitab Fiqh wanita. Jadi, berhijab itu bukan hanya menutup tubuh dengan
pakaian tanpa memerhatikan adab (berpakaian tertutup tapi ketat, transparan dan
lekuk tubuhnya tampak dengan jelas) bukan sebatas itu. Kemudian ada yang
nyeletuk, “yang penting kan auratnya tertutup”. Maka ana jawab, “hei
ukhtifillah, semua ada aturannya, kita bukan hanya disuruh menutup aurat dalam
artian yang penting semua aurat tertutup tapi pakaiannya kayak potongan ketupat
gitu (disana sini semua serba ketat dan alhasil lekuk tubuhnya sangat kentara).
Kita juga harus tahu adab berpakaian gitu loh.. bukan hanya asal-asalan
mengikuti tren dan mode masa kini. Yang jelas pakaiannya ya harus yang syar’I
(longgar, tidak transparan, tidak ketat, tidak bolong-bolong (eh dikira sundul
bolong apa ya), ya pokoknya tidak menghasilkan lekuk tubuh lah, titik. Tidak
ada alasan lagi.
Ukhtifillah, masih kurang jelaskah dengan penjelasan
ana..??. maka teman yang lain pun berkata, “tapi kan yang penting auratnya
tidak kelihatan, terserah itu mau ketat kek, mau transparan kek” (eeh… ini
anak ngeyel banget ya.. ckckck). Oke, ana tegaskan sekali lagi., untuk menambah
keyakinan, maka ana pun menyadur dari perkataan Asy-Syaikh ibnu Utsaiman bahwa:
“Nabi menceritakan wanita
penghuni neraka itu dengan kasiyah (pakaian) maksudnya mereka berpakaian tapi
mereka ‘ariyah (telanjang) karena pakaian yang mereka kenakan tidak lah
menutupi aurat mereka dengan semestinya. Bisa jadi karena pakaian itu tipis,
ketat, atau pendek. Mereka itu menyempang dari jalan yang benar.” (taujilat lil mukminat
khaulat tabarruj wa sufur)
Ukhtifillah, masih kurang jelas dan kurang puas juga
dengan perkataan Asy-Syaikh ibnu Utsaiman…?? . baiklah… ana akan
menambahkan hadits Rasulullah yang mungkin akan menambah keyakinan Anntunna
sekalian untuk menunaikan kewajiban berhijab. Perhatikan dan cermati Hadits
Rasulullah berikut ini:
“Ada dua golongan dari
penghuni neraka yang keduanya belum pernah aku lihat. Yang pertama, Suatu kaum
yang memiliki cemeti-cemeti seperti ekor sapi yang dengannya mereka memukul
manusia. Yang kedua, para wanita yang berpakaian tapi telanjang, mereka
menyimpangkan lagi menyelewengkan orang dari kebenaran. Kepalakepala mereka
seperti punuk Onta yang miring. Mereka ini tidak akan masuk syurga dan tidak
pula akan mencium bau wanginya syurga. Padahal wanginya syurga sudah tercium
dari jarak perjalanan sejauh ini dan itu”. (HR. Muslim 5547)
Nah lo.. sudah paham kan..?? baiklah, kita kembali lagi
keawal topic tadi, menyoroti pernyataan dari teman diatas bahwa wanita yang
mengumbar auratnya belum tentu masuk neraka (apa sudah yakin…??). ingat
ukhtifillah, ketika kita sudah berhijab rapi nan syar’I pun itu kita tidak bisa
jamin kita akan masuk syurga atau tidak (sama sekali tidak ada jaminan). Nah, bagaimana
dengan yang tidak berhijab atau yang tidak memenuhi standar hijab syar’I …??
Bayangkan, setiap detiknya ia selalu diawasi oleh malaikat yang selalu mencatat
kelalaiannya karena tidak menjalankan kewajiban sebagai seorang wanita untuk
menutupi auratnya.
Tahukah antunna, ukhtifillah…?? Apa saja ciri-ciri wanita
sholihah…??. Emh, masih perlu penjabaran dari ana kah..?? . oke… ana kasih tahu
antunna dengan Cuma-Cuma dan gratis, apa saja cirri-ciri wanita sholihah itu.
1. Beribadah
kepada Allah
(menjalankan semua kewajiban yang diperintahkan dan menjauhi yang dilarang,.
Salah satu kewajiban wanita yaitu ya menutup aurat toh…??)
2. Berakhlak
Mulia
3. Taat
pada Orang Tua
Jadi,
kembali lagi menanggapi masalah tersebut maka ya Wallahu a’lam lah, hanya Allah
yang tahu.. apakah masuk neraka atau tidak. Toh lagi-lagi semua tergantung pada
niatnya kan. Ketika seorang wanita yang sudah berhijab syar’I itu niatnya hanya
ingin mendapatkan pujian semata dari manusia, maka amalannya akan tertolak
laah.
Alhaqqu Mirrabbik, wallahu
a’lam bissawab…
#Mari tolak larangan jilbab Syar'i bagi PNS oleh Gubernur
JATENG... dan ayo dukung upaya MUI Melawan anturan intoleran tersebut..
---------------
By: Nisfatul Ukhriyani. ZF
---------------
By: Nisfatul Ukhriyani. ZF