Halaman

Selasa, 09 April 2013

HIJAB/JILBAB. MEMBAWA KESYURGA KAH…??



HIJAB/JILBAB. MEMBAWA KESYURGA KAH…??
Oleh: Nisfatul Ukhriyani. ZF

Bismillaah…
Ini ditulis karena menurut ana sangat menarik untuk dibahas..
Berbicara masalah Hijab/jilbab itu tidak ada ujung dan akhirnya.

Ukhtifillah,. Antunna pasti sudah pada tahu kan bahwa menutup aurat itu wajib…??. Sudah pada tahu kan sampai mana batasan-batasan aurat seorang wanita..??. hijab itu yang membedakan antara wanita biasa dengan wanita sholilah. Karena salah satu cirri-ciri wanita sholihah yaitu menutupi auratnya dengan benar.

Lalu ada salah satu teman ana yang bilang, ”Tuh, anak Qurais shihab tidak pake jilbab. Toh belum tentu masuk neraka”. Ya, ana hanya menanggapi bahwa Qurais shihab adalah tokoh Agama Kontemporer yang tidak mengaitkan antara Agama dan Negara.

Berangkat dari pernyataan teman diatas itulah akhirnya tulisan ini dibuat untuk meluruskan kembali apa yang diperintahkan/diwajibkan Allah untuk seorang wanita. Yang mana hukum berjilbab itu telah termaktub dalam kitabullah Qur’an surat Al-Ahzab ayat 59 yang berbunyi:
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
Artinya: Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (Al-Ahzab:59)

            Dari ayat diatas sudah sangat jelas bahwa menutup aurat itu adalah perintah langsung dari Allah kepada Muhammad terhadap istri dan anak-anaknya, dan ini bukan hasil rekayasa buatan manusia. Inilah bukti kecintaan Allah terhadap kaum Hawa agar tidak mudah diganggu oleh kampret-kampret yang durhaka. Ayat diatas juga menjelaskan bahwa menutup aurat atau berjilbab itu sampai menutupi dada dan lekuk tubuh tidak Nampak daripadanya. Sama sekali bukan jilbab yang modis seperti mau bergantung diri, bukan juga jilbab yang tipis dan transparan, apalagi jilbab model biarawati,. Bukan itu yang dijelaskan dalam ayat diatas.

            Kemudian, siapa-siapa saja sih yang boleh melihat aurat kita. Coba deh lihat dan baca kemudian hayati Qur’an surat An-Nur ayat 31 yang berbunyi:

وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الإرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ وَلا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya: ”Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (Qs. An-Nur:31)

            Lalu, kenapa wanita harus berhijab..?? karena semua tubuh wanita itu adalah perhiasan yang indah nan molek yang mempesona. Kemudian ada yang bertanya, “tubuh wanita kan indah, molek dan mempesona. Kenapa tidak ditampilkan saja, mengapa mesti harus ditutup..?? kalau ditututup kan jadi tidak kelihatan keindahan dan kemolekannya..??”.(ASTAGHFIRULLAH)

            Innalillahi.. Ukhtifillah, ini musibah besar bagi wanita yang dengan leluasanya menampakkan keindahan dan kemolekan tubuhnya kepada yang bukan mahramnya atau bahkan kepada khalayak ramai (na’udzubillah). Bukankah sudah sangat jelas bahwa wanita yang sudah akil baligh itu wajib mengenakan jilbab…??. Coba perhatikan Hadits Rasulullah ini. Diriwayatkan oleh ‘Aisyah bahwa Rasulullah telah bersabda:

 “bahwa Asma’ binti Abu Bakar menemui Rasulullah sedangkan ia memakai pakaian tipis, maka Rasulullah berpaling daripadanya dan berkata kepadanya: “wahai Asma’, sesungguhnya jika wanita telah mencapai masa haid, tidak baik ada bagian tubuhnya yang terlihat kecuali ini, “kemudian beliau menunjuk muka dan telapak tangan.” (HR. Abu Daud)

            Ukhtifillah, sudah sangat jelas kan apa yang telah Rasulullah perintahkan kepada Asma’ bahwa ketika seorang wanita sudah akil baligh maka tidak baik ada bagian tubuhnya yang tampak/terlihat kecuali muka dan telapak tangan. Lalu kenapa masih ragu juga…?? (Ayo bersegeralah mencari ridho-Nya)

            Lantas, apakah menutup aurat itu hanyalah menutup semua tubuhnya saja, tapi lekuk tubuh dan tipisnya pakaian itu tidak diperhatikan…??. Tidak.. ternyata adab berpakaian wanita pun telah terperinci dengan jelas dalam kajian kitab Fiqh wanita. Jadi, berhijab itu bukan hanya menutup tubuh dengan pakaian tanpa memerhatikan adab (berpakaian tertutup tapi ketat, transparan dan lekuk tubuhnya tampak dengan jelas) bukan sebatas itu. Kemudian ada yang nyeletuk, “yang penting kan auratnya tertutup”. Maka ana jawab, “hei ukhtifillah, semua ada aturannya, kita bukan hanya disuruh menutup aurat dalam artian yang penting semua aurat tertutup tapi pakaiannya kayak potongan ketupat gitu (disana sini semua serba ketat dan alhasil lekuk tubuhnya sangat kentara). Kita juga harus tahu adab berpakaian gitu loh.. bukan hanya asal-asalan mengikuti tren dan mode masa kini. Yang jelas pakaiannya ya harus yang syar’I (longgar, tidak transparan, tidak ketat, tidak bolong-bolong (eh dikira sundul bolong apa ya), ya pokoknya tidak menghasilkan lekuk tubuh lah, titik. Tidak ada alasan lagi.

            Ukhtifillah, masih kurang jelaskah dengan penjelasan ana..??. maka teman yang lain pun berkata, “tapi kan yang penting auratnya tidak kelihatan, terserah itu mau ketat kek, mau transparan kek” (eeh… ini anak ngeyel banget ya.. ckckck). Oke, ana tegaskan sekali lagi., untuk menambah keyakinan, maka ana pun menyadur dari perkataan Asy-Syaikh ibnu Utsaiman bahwa:

“Nabi menceritakan wanita penghuni neraka itu dengan kasiyah (pakaian) maksudnya mereka berpakaian tapi mereka ‘ariyah (telanjang) karena pakaian yang mereka kenakan tidak lah menutupi aurat mereka dengan semestinya. Bisa jadi karena pakaian itu tipis, ketat, atau pendek. Mereka itu menyempang dari jalan yang benar.” (taujilat lil mukminat khaulat tabarruj wa sufur)

            Ukhtifillah, masih kurang jelas dan kurang puas juga dengan perkataan Asy-Syaikh ibnu Utsaiman…?? . baiklah… ana akan menambahkan hadits Rasulullah yang mungkin akan menambah keyakinan Anntunna sekalian untuk menunaikan kewajiban berhijab. Perhatikan dan cermati Hadits Rasulullah berikut ini:

“Ada dua golongan dari penghuni neraka yang keduanya belum pernah aku lihat. Yang pertama, Suatu kaum yang memiliki cemeti-cemeti seperti ekor sapi yang dengannya mereka memukul manusia. Yang kedua, para wanita yang berpakaian tapi telanjang, mereka menyimpangkan lagi menyelewengkan orang dari kebenaran. Kepalakepala mereka seperti punuk Onta yang miring. Mereka ini tidak akan masuk syurga dan tidak pula akan mencium bau wanginya syurga. Padahal wanginya syurga sudah tercium dari jarak perjalanan sejauh ini dan itu”. (HR. Muslim 5547)

            Nah lo.. sudah paham kan..?? baiklah, kita kembali lagi keawal topic tadi, menyoroti pernyataan dari teman diatas bahwa wanita yang mengumbar auratnya belum tentu masuk neraka (apa sudah yakin…??). ingat ukhtifillah, ketika kita sudah berhijab rapi nan syar’I pun itu kita tidak bisa jamin kita akan masuk syurga atau tidak (sama sekali tidak ada jaminan). Nah, bagaimana dengan yang tidak berhijab atau yang tidak memenuhi standar hijab syar’I …?? Bayangkan, setiap detiknya ia selalu diawasi oleh malaikat yang selalu mencatat kelalaiannya karena tidak menjalankan kewajiban sebagai seorang wanita untuk menutupi auratnya. 

            Tahukah antunna, ukhtifillah…?? Apa saja ciri-ciri wanita sholihah…??. Emh, masih perlu penjabaran dari ana kah..?? . oke… ana kasih tahu antunna dengan Cuma-Cuma dan gratis, apa saja cirri-ciri wanita sholihah itu.
1.      Beribadah kepada Allah (menjalankan semua kewajiban yang diperintahkan dan menjauhi yang dilarang,. Salah satu kewajiban wanita yaitu ya menutup aurat toh…??)
2.     Berakhlak Mulia
3.     Taat pada Orang Tua

            Jadi, kembali lagi menanggapi masalah tersebut maka ya Wallahu a’lam lah, hanya Allah yang tahu.. apakah masuk neraka atau tidak. Toh lagi-lagi semua tergantung pada niatnya kan. Ketika seorang wanita yang sudah berhijab syar’I itu niatnya hanya ingin mendapatkan pujian semata dari manusia, maka amalannya akan tertolak laah.
Alhaqqu Mirrabbik, wallahu a’lam bissawab…

 #Mari tolak larangan jilbab Syar'i bagi PNS oleh Gubernur JATENG... dan ayo dukung upaya MUI Melawan anturan intoleran tersebut..

---------------
By: Nisfatul Ukhriyani. ZF
HIJAB/JILBAB. MEMBAWA KESYURGA KAH…?? Oleh: Nisfatul Ukhriyani. ZF Bismillaah… Ini ditulis karena menurut ana sangat menarik untuk dibahas.. Berbicara masalah Hijab/jilbab itu tidak ada ujung dan akhirnya. Ukhtifillah,. Antunna pasti sudah pada tahu kan bahwa menutup aurat itu wajib…??. Sudah pada tahu kan sampai mana batasan-batasan aurat seorang wanita..??. hijab itu yang membedakan antara wanita biasa dengan wanita sholilah. Karena salah satu cirri-ciri wanita sholihah yaitu menutupi auratnya dengan benar. Lalu ada salah satu teman ana yang bilang, ”Tuh, anak Qurais shihab tidak pake jilbab. Toh belum tentu masuk neraka”. Ya, ana hanya menanggapi bahwa Qurais shihab adalah tokoh Agama Kontemporer yang tidak mengaitkan antara Agama dan Negara. Berangkat dari pernyataan teman diatas itulah akhirnya tulisan ini dibuat untuk meluruskan kembali apa yang diperintahkan/diwajibkan Allah untuk seorang wanita. Yang mana hukum berjilbab itu telah termaktub dalam kitabullah Qur’an surat Al-Ahzab ayat 59 yang berbunyi: يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لأزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا Artinya: “Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang.” (Al-Ahzab:59) Dari ayat diatas sudah sangat jelas bahwa menutup aurat itu adalah perintah langsung dari Allah kepada Muhammad terhadap istri dan anak-anaknya, dan ini bukan hasil rekayasa buatan manusia. Inilah bukti kecintaan Allah terhadap kaum Hawa agar tidak mudah diganggu oleh kampret-kampret yang durhaka. Ayat diatas juga menjelaskan bahwa menutup aurat atau berjilbab itu sampai menutupi dada dan lekuk tubuh tidak Nampak daripadanya. Sama sekali bukan jilbab yang modis seperti mau bergantung diri, bukan juga jilbab yang tipis dan transparan, apalagi jilbab model biarawati,. Bukan itu yang dijelaskan dalam ayat diatas. Kemudian, siapa-siapa saja sih yang boleh melihat aurat kita. Coba deh lihat dan baca kemudian hayati Qur’an surat An-Nur ayat 31 yang berbunyi: وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ وَلا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلا لِبُعُولَتِهِنَّ أَوْ آبَائِهِنَّ أَوْ آبَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ أَبْنَائِهِنَّ أَوْ أَبْنَاءِ بُعُولَتِهِنَّ أَوْ إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي إِخْوَانِهِنَّ أَوْ بَنِي أَخَوَاتِهِنَّ أَوْ نِسَائِهِنَّ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُنَّ أَوِ التَّابِعِينَ غَيْرِ أُولِي الإرْبَةِ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ الطِّفْلِ الَّذِينَ لَمْ يَظْهَرُوا عَلَى عَوْرَاتِ النِّسَاءِ وَلا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِنْ زِينَتِهِنَّ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ Artinya: ”Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (Qs. An-Nur:31) Lalu, kenapa wanita harus berhijab..?? karena semua tubuh wanita itu adalah perhiasan yang indah nan molek yang mempesona. Kemudian ada yang bertanya, “tubuh wanita kan indah, molek dan mempesona. Kenapa tidak ditampilkan saja, mengapa mesti harus ditutup..?? kalau ditututup kan jadi tidak kelihatan keindahan dan kemolekannya..??”.(ASTAGHFIRULLAH) Innalillahi.. Ukhtifillah, ini musibah besar bagi wanita yang dengan leluasanya menampakkan keindahan dan kemolekan tubuhnya kepada yang bukan mahramnya atau bahkan kepada khalayak ramai (na’udzubillah). Bukankah sudah sangat jelas bahwa wanita yang sudah akil baligh itu wajib mengenakan jilbab…??. Coba perhatikan Hadits Rasulullah ini. Diriwayatkan oleh ‘Aisyah bahwa Rasulullah telah bersabda: “bahwa Asma’ binti Abu Bakar menemui Rasulullah sedangkan ia memakai pakaian tipis, maka Rasulullah berpaling daripadanya dan berkata kepadanya: “wahai Asma’, sesungguhnya jika wanita telah mencapai masa haid, tidak baik ada bagian tubuhnya yang terlihat kecuali ini, “kemudian beliau menunjuk muka dan telapak tangan.” (HR. Abu Daud) Ukhtifillah, sudah sangat jelas kan apa yang telah Rasulullah perintahkan kepada Asma’ bahwa ketika seorang wanita sudah akil baligh maka tidak baik ada bagian tubuhnya yang tampak/terlihat kecuali muka dan telapak tangan. Lalu kenapa masih ragu juga…?? (Ayo bersegeralah mencari ridho-Nya) Lantas, apakah menutup aurat itu hanyalah menutup semua tubuhnya saja, tapi lekuk tubuh dan tipisnya pakaian itu tidak diperhatikan…??. Tidak.. ternyata adab berpakaian wanita pun telah terperinci dengan jelas dalam kajian kitab Fiqh wanita. Jadi, berhijab itu bukan hanya menutup tubuh dengan pakaian tanpa memerhatikan adab (berpakaian tertutup tapi ketat, transparan dan lekuk tubuhnya tampak dengan jelas) bukan sebatas itu. Kemudian ada yang nyeletuk, “yang penting kan auratnya tertutup”. Maka ana jawab, “hei ukhtifillah, semua ada aturannya, kita bukan hanya disuruh menutup aurat dalam artian yang penting semua aurat tertutup tapi pakaiannya kayak potongan ketupat gitu (disana sini semua serba ketat dan alhasil lekuk tubuhnya sangat kentara). Kita juga harus tahu adab berpakaian gitu loh.. bukan hanya asal-asalan mengikuti tren dan mode masa kini. Yang jelas pakaiannya ya harus yang syar’I (longgar, tidak transparan, tidak ketat, tidak bolong-bolong (eh dikira sundul bolong apa ya), ya pokoknya tidak menghasilkan lekuk tubuh lah, titik. Tidak ada alasan lagi. Ukhtifillah, masih kurang jelaskah dengan penjelasan ana..??. maka teman yang lain pun berkata, “tapi kan yang penting auratnya tidak kelihatan, terserah itu mau ketat kek, mau transparan kek” (eeh… ini anak ngeyel banget ya.. ckckck). Oke, ana tegaskan sekali lagi., untuk menambah keyakinan, maka ana pun menyadur dari perkataan Asy-Syaikh ibnu Utsaiman bahwa: “Nabi menceritakan wanita penghuni neraka itu dengan kasiyah (pakaian) maksudnya mereka berpakaian tapi mereka ‘ariyah (telanjang) karena pakaian yang mereka kenakan tidak lah menutupi aurat mereka dengan semestinya. Bisa jadi karena pakaian itu tipis, ketat, atau pendek. Mereka itu menyempang dari jalan yang benar.” (taujilat lil mukminat khaulat tabarruj wa sufur) Ukhtifillah, masih kurang jelas dan kurang puas juga dengan perkataan Asy-Syaikh ibnu Utsaiman…?? . baiklah… ana akan menambahkan hadits Rasulullah yang mungkin akan menambah keyakinan Anntunna sekalian untuk menunaikan kewajiban berhijab. Perhatikan dan cermati Hadits Rasulullah berikut ini: “Ada dua golongan dari penghuni neraka yang keduanya belum pernah aku lihat. Yang pertama, Suatu kaum yang memiliki cemeti-cemeti seperti ekor sapi yang dengannya mereka memukul manusia. Yang kedua, para wanita yang berpakaian tapi telanjang, mereka menyimpangkan lagi menyelewengkan orang dari kebenaran. Kepalakepala mereka seperti punuk Onta yang miring. Mereka ini tidak akan masuk syurga dan tidak pula akan mencium bau wanginya syurga. Padahal wanginya syurga sudah tercium dari jarak perjalanan sejauh ini dan itu”. (HR. Muslim 5547) Nah lo.. sudah paham kan..?? baiklah, kita kembali lagi keawal topic tadi, menyoroti pernyataan dari teman diatas bahwa wanita yang mengumbar auratnya belum tentu masuk neraka (apa sudah yakin…??). ingat ukhtifillah, ketika kita sudah berhijab rapi nan syar’I pun itu kita tidak bisa jamin kita akan masuk syurga atau tidak (sama sekali tidak ada jaminan). Nah, bagaimana dengan yang tidak berhijab atau yang tidak memenuhi standar hijab syar’I …?? Bayangkan, setiap detiknya ia selalu diawasi oleh malaikat yang selalu mencatat kelalaiannya karena tidak menjalankan kewajiban sebagai seorang wanita untuk menutupi auratnya. Tahukah antunna, ukhtifillah…?? Apa saja ciri-ciri wanita sholihah…??. Emh, masih perlu penjabaran dari ana kah..?? . oke… ana kasih tahu antunna dengan Cuma-Cuma dan gratis, apa saja cirri-ciri wanita sholihah itu. 1. Beribadah kepada Allah (menjalankan semua kewajiban yang diperintahkan dan menjauhi yang dilarang,. Salah satu kewajiban wanita yaitu ya menutup aurat toh…??) 2. Berakhlak Mulia 3. Taat pada Orang Tua Jadi, kembali lagi menanggapi masalah tersebut maka ya Wallahu a’lam lah, hanya Allah yang tahu.. apakah masuk neraka atau tidak. Toh lagi-lagi semua tergantung pada niatnya kan. Ketika seorang wanita yang sudah berhijab syar’I itu niatnya hanya ingin mendapatkan pujian semata dari manusia, maka amalannya akan tertolak laah. Alhaqqu Mirrabbik, wallahu a’lam bissawab…