MAKALAH SISTEM INFORMASI DAKWAH
“Sistem Informasi Untuk Pengembangan Dakwah”
OLEH
:
NISFATUL
UKHRIYANI
Dosen Pembimbing :
Bapak
Taufik Ahyar
INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
FAKULTAS DAKWAH DAN
KOMUNIKASI
KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
TP. 2012-2013
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum,
wr, wb.
Puji syukur penulis
panjatkan kehadirat Illahi Rabbi yang telah memberikan NikmatNya berupa
kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini
dengan sebaik-baiknya.
Makalah Sistem
Informasi Dakwah ini dibuat untuk melengkapi nilai tugas pembelajaran pada
jurusan “Komunikasi dan Penyiaran Islam .” kelompok 1051-B.
Ucapan terimakasih
penulis sampaikan kepada :
1.
Bapak Taufik Ahyar. Selaku dosen pembimbing
mata kuliah Sistem Informasi Dakwah.
2.
Semua Pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah ini.
Makalah ini masih
terlalu banyak terdapat kesalahan, kritik dan saran yang dapat membangun akan
kami terima sebagai bahan pembaharuan bagi penulis.
Palembang, 8 Desember 2012
Penyusun,
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Semenjak diketemukan komputer, perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi menjadi ledakan luar biasa. Komputer menjadi
media terwujudnya era informasi seperti sekarang ini. Terlebih lagi didukung
komunikasi melalui internet, ledakan informasi menimpa kita semua. Melalui
internet, segalanya hadir tanpa ada batasan. Hal ini seperti dua sisi mata
uang, ada yang digunakan untuk hal-hal yang sia-sia seperti pornografi, cybercrime,
dsb. Atau, bisa digunakan pula untuk tujuan yang mulia, misalnya untuk dakwah
pengembangan Islam. Karena diharapkan dengan adanya computer dan sistem
informasi yang ada itu akan mempermudah proses pengembangan Dakwah.
2.
Rumusan Masalah
a.
Bagaimana cara
mengembangkan Dakwah dengan melibatkan sistem informasi di dalamnya….??
b.
Apakah
pengembangan dakwah akan berjalan efektif dengan menggunakan media sistem
informasi yang ada…??
3.
Tujuan
Dengan berkembang pesatnya sistem informasi
yang ada saat ini maka kita dengan sangat mudah dapat memanfaatkannya sebagai
media pengembangan dakwah yang akan kita sampaikan kepada khalayak ataupun
masyarakat luas.
BAB II
PEMBAHASAN
SISTEM INFORMASI UNTUK PENGEMBANGAN DAKWAH
A.
Pengertian Sistem
Kata sistem berasal dari bahasa latin, yaitu
“Syistema” yang berarti suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen
yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energy.
Sistem juga merupakan sebuah kesatuan bagian-bagian yang saling memiliki
hubungan yang berbeda dalam suatu
wilayah, serta memiliki item-item sebagai penggerak. Menurut Djakky R. Djohn,
sistem adalah agregasi atau pengelompokan objek-objek yang dipersatukan oleh
beberapa bentuk interaksi yang tetap atau saling tergantung, sekelompok unit yang
berbeda, yang dikombinasikan sedemikian rupa oleh alam atau oleh seni sehingga
membentuk suatu keseluruhan yang integral dan berfungsi, beroperasi atau
bergerak dalam satu kesatuan.[1]
Sistem
merupakan sebuah obyek yang dikaji atau dipelajari,
dimana memiliki karakteristik tertentu atau spesifikasi
tersendiri, diantaranya secara umum obyek dibangun atas :
1. Komponen (component) : Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan
input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini bisa
merupakan subsistem dari sebuah sistem.
2. Penghubung (interface) : Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau
berinteraksi
3. Batasan (boundary) : Pengambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk didalam sistem
dan mana yang diluar sistem.
4. Lingkungan (environment) : Segala sesuatu diluar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala
dan input terhadap suatu system.
5. Activity (aktivitas
pada setiap elemen atau pada obyek itusendiri)
6.
Goal (tujuan yang
ingin dicapai)
B.
Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang
memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai
yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi
suatu informasi.
Informasi merupakan salah satu sumber utama dari perusahaan, dan ia dapat
dikelola seperti halnya sumber-sumber lain. Informasi adalah sumber
konseptual yang mana menggambarkan sumber-sumber fisik yang harus dikelola oleh
manajer. Jika skala operasinya terlalu besar untuk diobservasi, maka manajer
dapat memonitor sumber-sumber fisik dengan mengunakan informasi yang
menggambarkan atau mewakili sumber-sumber tersebut.[2]
Konsep Dasar
Informasi dapat dijelaskan dengan
beberapa definisi, antara lain:
a. Data
yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya.
b. Sesuatu
yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian
tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan
bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi
tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.
c. Suatu informasi
dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya
mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir
keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai
efektivitasnya.
C.
Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah sistem
yang diciptakan oleh para analis dan manajer guna melaksanakan tugas khusus
tertentu yang sangat esensial bagi berfungsinya organisasi.
Kegiatan yang dilakukan sistem informasi yaitu
mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk
mendukung pengambilan keputusan dan kendali dalam suatu organisasi. Sebagai
tambahan terhadap pendukung pengambilan keputusan, koordinasi, dan kendali,
sistem informasi dapat juga membantu para manajer dan karyawan untuk meneliti
permasalahan, memvisualisasikan pokok – pokok yang kompleks, dan menciptakan
produk baru.[3]
D. Sistem Informasi untuk
Pengembangan Dakwah
Kegiatan
dakwah kini tidak hanya dilakukan oleh perorangan, tetapi juga dengan
berjamaah, dengan maraknya organisasi dakwah, maka dapat dipastikan bahwa Da’i
sangat memerlukan akan adanya sistem informasi dakwah. Dengan adanya SID,
kegiatan dakwah akan lebih terarah dan terukur keberhasilannya.[4]
Melihat
gelagat pemakaian teknologi dari ummat, seperti penggunaan telepon sesular,
internet (facebook, email, tweeter, blog, web) kegiatan dakwah juga harus mampu
memaksilakan media-media tersebut. Para da’i dan aktifis organisasi dakwah
harus mampu merencanakan, menjalankan, mengontrol, dan mengevaluasi kegiatan
dakwahnya yang berbasis teknologi informasi.
Dengan adanya sistem informasi, kita dapat melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar, dan dengan kecepatan yang tinggi, menyediakan komunikasi dalam dan antar organisasi, menyimpan organisasi yang mudah diakses, meningkatkan efisiensi dan efektifitas, yaitu :[5]
Dengan adanya sistem informasi, kita dapat melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar, dan dengan kecepatan yang tinggi, menyediakan komunikasi dalam dan antar organisasi, menyimpan organisasi yang mudah diakses, meningkatkan efisiensi dan efektifitas, yaitu :[5]
• Menyediakan informasi yang jelas
• Mengotomatisasi proses yang tadinya manual
• Mempercepat pengetikan dan editing
• Menekan pembiayaan menjadi lebih murah
Pada
prakteknya dalam Sistem Informasi Dakwah, selalu terdapat gangguan, hambatan
dan tantangan. Sehingga sangat memerlukan pengendalian terhadap sistem
informasi tersebut. Dalam makalah ini akan kita bicarakan apa dan bagaimana
cara kita untuk mengendalikan sistem informasi untuk pengembangan dakwah.
Sistem
informasi merupakan suatu sistem yang mampu menyediakan informasi yang
bermanfaat bagi penggunanya, atau sebuah sistem untuk menyediakan informasi
guna mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi secara
terintegrasi.Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem informasi
terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut :
- Analisis Sistem
- Analisis Sistem
Menganalisis
dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk sistem informasi dan
proses organisasi.
-
Perancangan Sistem
Merancang
output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat
lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi agar dakwah bias
berkembang.
- Pembangunan dan Testing Sistem
Membangun
perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem dan melakukan testing
secara akurat. Melakukan instalasi dan testing terhadap perangkat keras dan
mengoperasikan perangkat lunak.
-
Implementasi Sistem
Beralih dari
sistem lama ke sistem baru, melakukan pelatihan dan panduan seperlunya.
-
Operasi dan Perawatan
Mendukung
operasi sistem informasi dan melakukan perubahan atau tambahan fasilitas.
- Evaluasi Sistem
- Evaluasi Sistem
Mengevaluasi sejauh mana sistem telah
dibangun dan seberapa bagus sistem telah dioperasikan.
Untuk mengelola sumberdaya teknologi informasi secara efektif memerlukan perhatian yang besar pada sisi operasional. Oleh karena itu jika dikelola dengan baik, maka dapat mengurangi biaya operasional, yang pada akhirnya dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.[6]
Untuk mengelola sumberdaya teknologi informasi secara efektif memerlukan perhatian yang besar pada sisi operasional. Oleh karena itu jika dikelola dengan baik, maka dapat mengurangi biaya operasional, yang pada akhirnya dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.[6]
Kita ketahui
bahwa internet adalah jejaring social sebagai dunia informasi bagi masyarakat
luas. Internet bisa dimanfaatkan sebagai pengembangan Dakwah. Hadirnya akses internet merupakan media yang tidak bisa dihindari
karena sudah menjadi peradaban baru dalam dunia informasi dan komunikasi
tingkat global. Dengan adanya akses internet, maka sangat banyak informasi yang
dapat dan layak diakses oleh masyarakat internasional, baik untuk kepentingan
pribadi, pendidikan, bisnis dan lain-lain. Dimana munculnya jaringan internet
dianggap sebagai sebuah revolusi dalam dunia komunikasi dan informasi. Dan ini
sangat menguntungkan bagi sebuah organisasi Dakwah untuk mengembangkan
dakwahnya di jejaring social atau yang sering kita sebut dengan dunia internet
(Facebook, Tweeter, Blog).
Dampak internet terhadap pengembangan dakwah tentu saja ada nilai positif dan
negative. Positifnya, saat ini internet
banyak digunakan sebagai sarana untuk berdakwah. Karena sifatnya yang global
dan tidak pernah turn-off. Selain itu
semua orang di seluruh pelosok dunia hampir bisa menikmati fasilitas internet.
Sehingga sangat berguna bagi kelancaran berdakwah.
Internet bisa dijadikan sebagai media dakwah islami.
Terbukti dengan adanya situs-situs dakwah di media internet salah satunya
MyQuran.com
adalah terdapat link untuk mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan
suara adzan versi Mekkah dan Madinnah. Ukhuwah.or.id merupakan situs yang
berangkat dari kebutuhan komunikasi internal mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer
UI.
Hal ini membuktikan bahwa keberadaan internet membawa
dampak positif bagi kemajuan atau perkembangan dakwah. Dakwah yang dulu hanya
bisa disampaikan melalui tabligh, seiring dengan kemajuan teknologi kini
berkembang bahwa dakwah tidak terbatas sampai dunia tabligh , tetapi bisa
disampaikan melalui media internet walaupun satu ayat.[7]
·
Dampak
Komputer dan Sistem Informasi untuk perkembangan Dakwah
Komputer menjadi sarana komunikasi yang efektif. Dakwah
merupakan kegiatan komunikasi, sehingga ketika dalam berdakwah akan lebih
efektif jika melibatkan komputer dan teknologi informasi.
Komputer juga sebagai pusat informasi. Dakwah perlu
penyiaran, makanya dalam menyiarkan risalah keagamaan tidak cukup dengan
khutbah di atas panggung. Mengingat masyarakat yang sudah mengenal teknologi.
Maka dalam berdakwahpun harus menggunakan komputer sebagai pusat informasi.[8]
BAB III
KESIMPULAN
Dari uraian materi
diatas yang telah kami paparkan dan kami tulis, maka pemakalah menyimpulkan
bahwa system informasi (kami kaitkan dengan computer sebagai system
informasinya) sangatlah tepat jika dijadikan media untuk mengembangkan misi
dakwah. Karena dengan tidak melakukan tabligh akbar pun kita bisa menyebarluaskan
dakwah ini kepada masyarakat dunia. Dan ini karena kemajuan teknologi yang ada.
Ini meringankan bagi organisasi dakwah karena dana yang digunakan pun elatif
murah, dan karena memang saat ini adalah musimnya perang dakwah melalui media
yang dihasilkan oleh system informasi yang berkembang. Jadi sangatlah relavan
jika kita menggunakan system informasi untuk pengembangan dakwah saat ini.
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Malayu S.P. 1996. Manajemen, Dasar, Pengertian, dan Masalah. (Jakarta: Toko Gunung
Agung, )
Soegito, Soedrajat, 2003. Sistem Informasi
Manajemen. (Jakarta: Universitas
Terbuka)
O Brien,
James, 1999. Management Information System, (McGraw-Hill: New York)
http://pusdiklat-dewandakwah.com/dewan-dawah/pemikiran-islam/128-urgensi-jaringan-dakwah.html
Muhamadzainudin.wordpress.com, “Evaluasi
sistem informasi manajeman dakwah”.
Scott, george m, 2004. Prinsip-prinsip
Sistem Informasi manajemen. (PT.RajaGrafindo Perasada: Jakarta)
[1] Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen,
Dasar, Pengertian, dan Masalah. (Jakarta: Toko Gunung
Agung, 1996)
[6] Muhamadzainudin.wordpress.com,
“Evaluasi sistem informasi manajeman dakwah”. diakses tanggal 11 Oktober
2010
[7] Scott, george m. Prinsip-prinsip Sistem Informasi manajemen.
(PT.RajaGrafindo Perasada: Jakarta, 2004)