Halaman

Rabu, 09 Januari 2013



MAKALAH SISTEM INFORMASI DAKWAH
“Sistem Informasi Untuk Pengembangan Dakwah”

OLEH :
NISFATUL UKHRIYANI


Dosen Pembimbing :
Bapak Taufik Ahyar



INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
TP. 2012-2013

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, wr, wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Rabbi yang telah memberikan NikmatNya berupa kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Makalah Sistem Informasi Dakwah ini dibuat untuk melengkapi nilai tugas pembelajaran pada jurusan “Komunikasi dan Penyiaran Islam .” kelompok 1051-B.
Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada :
1.                          Bapak Taufik Ahyar. Selaku dosen pembimbing mata kuliah Sistem Informasi  Dakwah.
2.                          Semua Pihak yang telah membantu dalam penyusunan Makalah ini.
Makalah ini masih terlalu banyak terdapat kesalahan, kritik dan saran yang dapat membangun akan kami terima sebagai bahan pembaharuan bagi penulis.

Palembang, 8 Desember  2012

Penyusun,








BAB I
PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Semenjak diketemukan komputer, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi menjadi ledakan luar biasa. Komputer menjadi media terwujudnya era informasi seperti sekarang ini. Terlebih lagi didukung komunikasi melalui internet, ledakan informasi menimpa kita semua. Melalui internet, segalanya hadir tanpa ada batasan. Hal ini seperti dua sisi mata uang, ada yang digunakan untuk hal-hal yang sia-sia seperti pornografi, cybercrime, dsb. Atau, bisa digunakan pula untuk tujuan yang mulia, misalnya untuk dakwah pengembangan Islam. Karena diharapkan dengan adanya computer dan sistem informasi yang ada itu akan mempermudah proses pengembangan Dakwah.
2.      Rumusan Masalah
a.       Bagaimana cara mengembangkan Dakwah dengan melibatkan sistem informasi di dalamnya….??
b.      Apakah pengembangan dakwah akan berjalan efektif dengan menggunakan media sistem informasi yang ada…??
3.      Tujuan
Dengan berkembang pesatnya sistem informasi yang ada saat ini maka kita dengan sangat mudah dapat memanfaatkannya sebagai media pengembangan dakwah yang akan kita sampaikan kepada khalayak ataupun masyarakat luas.

BAB II
PEMBAHASAN
SISTEM INFORMASI UNTUK PENGEMBANGAN DAKWAH
A.    Pengertian Sistem
Kata sistem berasal dari bahasa latin, yaitu “Syistema” yang berarti suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energy. Sistem juga merupakan sebuah kesatuan bagian-bagian yang saling memiliki hubungan yang  berbeda dalam suatu wilayah, serta memiliki item-item sebagai penggerak. Menurut Djakky R. Djohn, sistem adalah agregasi atau pengelompokan objek-objek yang dipersatukan oleh beberapa bentuk interaksi yang tetap atau saling tergantung, sekelompok unit yang berbeda, yang dikombinasikan sedemikian rupa oleh alam atau oleh seni sehingga membentuk suatu keseluruhan yang integral dan berfungsi, beroperasi atau bergerak dalam satu kesatuan.[1]
Sistem merupakan sebuah obyek yang dikaji atau dipelajari, dimana memiliki karakteristik tertentu atau spesifikasi tersendiri, diantaranya secara umum obyek dibangun atas :
       1. Komponen (component) : Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini bisa merupakan subsistem dari sebuah sistem.
       2.  Penghubung (interface) : Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi
       3.  Batasan (boundary) : Pengambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk didalam sistem dan mana yang diluar sistem.
       4.  Lingkungan (environment) : Segala sesuatu diluar sistem, lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala dan input terhadap suatu system.
       5.  Activity (aktivitas pada setiap elemen atau pada obyek itusendiri)
      6.   Goal (tujuan yang ingin dicapai)
B.     Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang telah diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat. Jadi ada suatu proses transformasi data menjadi suatu informasi.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizBYFYmXAEmvtPpDAxaanwSa5A5BpF3-og-EAOImkxgeBIpifSyMQ95cP6svm-kaF1MQRZ0nfzVfAPcL_XiWzT2NHZ0Nt2ULlDFje6Z5nYBgUJ178hGPqJQyT6JfPxgZcDdrQERfjvVg8Q/s400/New+Picture.bmp
Informasi merupakan salah satu sumber utama dari perusahaan, dan ia dapat dikelola seperti halnya sumber-sumber lainInformasi adalah sumber konseptual yang mana menggambarkan sumber-sumber fisik yang harus dikelola oleh manajer. Jika skala operasinya terlalu besar untuk diobservasi, maka manajer dapat memonitor sumber-sumber fisik dengan mengunakan informasi yang menggambarkan atau mewakili sumber-sumber tersebut.[2]


Konsep Dasar Informasi dapat dijelaskan dengan beberapa definisi, antara lain:
a.  Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
b.  Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.
c.  Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

C.    Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi adalah sistem yang diciptakan oleh para analis dan manajer guna melaksanakan tugas khusus tertentu yang sangat esensial bagi berfungsinya organisasi.
Kegiatan yang dilakukan sistem informasi yaitu mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan kendali dalam suatu organisasi. Sebagai tambahan terhadap pendukung pengambilan keputusan, koordinasi, dan kendali, sistem informasi dapat juga membantu para manajer dan karyawan untuk meneliti permasalahan, memvisualisasikan pokok – pokok yang kompleks, dan menciptakan produk baru.[3]



D.    Sistem Informasi untuk Pengembangan Dakwah
Kegiatan dakwah kini tidak hanya dilakukan oleh perorangan, tetapi juga dengan berjamaah, dengan maraknya organisasi dakwah, maka dapat dipastikan bahwa Da’i sangat memerlukan akan adanya sistem informasi dakwah. Dengan adanya SID, kegiatan dakwah akan lebih terarah dan terukur keberhasilannya.[4]
Melihat gelagat pemakaian teknologi dari ummat, seperti penggunaan telepon sesular, internet (facebook, email, tweeter, blog, web) kegiatan dakwah juga harus mampu memaksilakan media-media tersebut. Para da’i dan aktifis organisasi dakwah harus mampu merencanakan, menjalankan, mengontrol, dan mengevaluasi kegiatan dakwahnya yang berbasis teknologi informasi.
            Dengan adanya sistem informasi, kita dapat melaksanakan komputasi numerik, bervolume besar, dan dengan kecepatan yang tinggi, menyediakan komunikasi dalam dan antar organisasi, menyimpan organisasi yang mudah diakses, meningkatkan efisiensi dan efektifitas, yaitu :[5]
• Menyediakan informasi yang jelas
• Mengotomatisasi proses yang tadinya manual
• Mempercepat pengetikan dan editing
• Menekan pembiayaan menjadi lebih murah
Pada prakteknya dalam Sistem Informasi Dakwah, selalu terdapat gangguan, hambatan dan tantangan. Sehingga sangat memerlukan pengendalian terhadap sistem informasi tersebut. Dalam makalah ini akan kita bicarakan apa dan bagaimana cara kita untuk mengendalikan sistem informasi untuk pengembangan dakwah.
Sistem informasi merupakan suatu sistem yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi penggunanya, atau sebuah sistem untuk menyediakan informasi guna mendukung operasi, manajemen dalam suatu organisasi secara terintegrasi.Secara konseptual siklus pengembangan sebuah sistem informasi terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut :
      -    Analisis Sistem
Menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk sistem informasi dan proses organisasi.
-          Perancangan Sistem
Merancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi agar dakwah bias berkembang.
     -    Pembangunan dan Testing Sistem
Membangun perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem dan melakukan testing secara akurat. Melakukan instalasi dan testing terhadap perangkat keras dan mengoperasikan perangkat lunak.
-          Implementasi Sistem
Beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan pelatihan dan panduan seperlunya.
       -    Operasi dan Perawatan
Mendukung operasi sistem informasi dan melakukan perubahan atau tambahan fasilitas.
      -    Evaluasi Sistem
Mengevaluasi sejauh mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus sistem telah dioperasikan.
Untuk mengelola sumberdaya teknologi informasi secara efektif memerlukan perhatian yang besar pada sisi operasional. Oleh karena itu jika dikelola dengan baik, maka dapat mengurangi biaya operasional, yang pada akhirnya dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja.[6]
Kita ketahui bahwa internet adalah jejaring social sebagai dunia informasi bagi masyarakat luas. Internet bisa dimanfaatkan sebagai pengembangan Dakwah. Hadirnya akses internet merupakan media yang tidak bisa dihindari karena sudah menjadi peradaban baru dalam dunia informasi dan komunikasi tingkat global. Dengan adanya akses internet, maka sangat banyak informasi yang dapat dan layak diakses oleh masyarakat internasional, baik untuk kepentingan pribadi, pendidikan, bisnis dan lain-lain. Dimana munculnya jaringan internet dianggap sebagai sebuah revolusi dalam dunia komunikasi dan informasi. Dan ini sangat menguntungkan bagi sebuah organisasi Dakwah untuk mengembangkan dakwahnya di jejaring social atau yang sering kita sebut dengan dunia internet (Facebook, Tweeter, Blog).
            Dampak internet terhadap pengembangan dakwah tentu saja ada nilai positif dan negative.  Positifnya, saat ini internet banyak digunakan sebagai sarana untuk berdakwah. Karena sifatnya yang global dan tidak pernah turn-off.  Selain itu semua orang di seluruh pelosok dunia hampir bisa menikmati fasilitas internet. Sehingga sangat berguna bagi kelancaran berdakwah.
Internet bisa dijadikan sebagai media dakwah islami. Terbukti dengan adanya situs-situs dakwah di media internet salah satunya  MyQuran.com adalah terdapat link untuk mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan suara adzan versi Mekkah dan Madinnah. Ukhuwah.or.id merupakan situs yang berangkat dari kebutuhan komunikasi internal mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer UI.
Hal ini membuktikan bahwa keberadaan internet membawa dampak positif bagi kemajuan atau perkembangan dakwah. Dakwah yang dulu hanya bisa disampaikan melalui tabligh, seiring dengan kemajuan teknologi kini berkembang bahwa dakwah tidak terbatas sampai dunia tabligh , tetapi bisa disampaikan melalui media internet walaupun satu ayat.[7]

·         Dampak Komputer dan Sistem Informasi untuk perkembangan Dakwah
Komputer menjadi sarana komunikasi yang efektif. Dakwah merupakan kegiatan komunikasi, sehingga ketika dalam berdakwah akan lebih efektif jika melibatkan komputer dan teknologi informasi.
Komputer juga sebagai pusat informasi. Dakwah perlu penyiaran, makanya dalam menyiarkan risalah keagamaan tidak cukup dengan khutbah di atas panggung. Mengingat masyarakat yang sudah mengenal teknologi. Maka dalam berdakwahpun harus menggunakan komputer sebagai pusat informasi.[8]



BAB III
KESIMPULAN

            Dari uraian materi diatas yang telah kami paparkan dan kami tulis, maka pemakalah menyimpulkan bahwa system informasi (kami kaitkan dengan computer sebagai system informasinya) sangatlah tepat jika dijadikan media untuk mengembangkan misi dakwah. Karena dengan tidak melakukan tabligh akbar pun kita bisa menyebarluaskan dakwah ini kepada masyarakat dunia. Dan ini karena kemajuan teknologi yang ada. Ini meringankan bagi organisasi dakwah karena dana yang digunakan pun elatif murah, dan karena memang saat ini adalah musimnya perang dakwah melalui media yang dihasilkan oleh system informasi yang berkembang. Jadi sangatlah relavan jika kita menggunakan system informasi untuk pengembangan dakwah saat ini.



  

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan, Malayu S.P. 1996. Manajemen, Dasar, Pengertian, dan Masalah. (Jakarta: Toko Gunung Agung, )

Soegito, Soedrajat, 2003. Sistem Informasi Manajemen. (Jakarta: Universitas Terbuka)

O Brien, James, 1999. Management Information System, (McGraw-Hill: New York)


http://pusdiklat-dewandakwah.com/dewan-dawah/pemikiran-islam/128-urgensi-jaringan-dakwah.html

Muhamadzainudin.wordpress.com, “Evaluasi sistem informasi manajeman dakwah”.

Scott, george m, 2004. Prinsip-prinsip Sistem Informasi manajemen. (PT.RajaGrafindo Perasada: Jakarta)


[1] Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen, Dasar, Pengertian, dan Masalah. (Jakarta: Toko Gunung Agung, 1996)


[2] Soegito, Soedrajat. Sistem Informasi Manajemen. (Jakarta: Universitas Terbuka, 2003)

[3] O Brien, James. Management Information System, (McGraw-Hill: New York, 1999)
[5] http://pusdiklat-dewandakwah.com/dewan-dawah/pemikiran-islam/128-urgensi-jaringan-dakwah.html

[6] Muhamadzainudin.wordpress.com, “Evaluasi sistem informasi manajeman dakwah”. diakses tanggal 11 Oktober 2010

[7] Scott, george m. Prinsip-prinsip Sistem Informasi manajemen. (PT.RajaGrafindo Perasada: Jakarta, 2004)

[8] Ibid,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar